Meningkatkan Daya Saing Kita
Di Kantor ..
by Dadang Kadarusman - Natural Intelligence Contemplator
Persaingan
ada di mana-mana, termasuk di kantor. Para staf bersaing untuk dipromosi
menjadi supervisor, para supervisor bersaing untuk menjadi manager, dan para
manager bersaing meraih kursi direktur. Cita-cita, ambisi, dan tekad yang
membara berseliweran dimana-mana. Salah ?
Bergantung
bagaimana cara bersaingnya. Jika persaingan itu diwarnai oleh sikap dan
tindakan yang tidak berkehormatan, maka dampaknya sangat buruk. Tetapi jika
persaingan itu dilakukan secara sehat, maka efeknya sangat konstruktif.
Kita
hanya akan bisa bersaing secara sehat jika berfokus kepada pembentukan kompetensi, sehingga setiap orang
saling berlomba menunjukkan kemampuannya dalam berkontribusi.
Untuk
Anda, saya ingin menghadiahkan 5 cara yang sangat efektif dalam menghadapi
persaingan di kantor, sehingga kompetensi Anda meningkat, dan kontribusi Anda
juga bertambah. Berikut ini adalah uraiannya.
1. Yakini jika disana ada kesempatan yang sama. Banyak orang yang menganggap perusahaan, managemen dan atasannya
tidak adil dan pilih kasih. Promosi hanya didasari oleh rasa suka atau tidak
suka. Yakinlah bahwa di perusahaan tempat Anda bekerja berlaku azas kesempatan
yang sama. Bagaimana jika di kantor Anda benar-benar tidak terdapat kesetaraan
kesempatan itu? Jangan terus menumpang hidup disitu dong. Juallah diri Anda ke
perusahaan yang menganut prinsip ‘Equal
Employment Opportunity’. Apakah ada perusahaan seperti itu? Tentu saja.
2. Perlihatkan kapasitas diri Anda. Cara paling ampuh untuk dipromosi adalah dengan menunjukkan bahwa
kapasitas diri Anda memang tinggi sekali sehinga sudah selayaknya mendapatkan
tanggungjawab yang lebih besar. Jangan menunggu dipromosi jadi Manager dulu
untuk menunjukkan Anda mampu menjadi seorang manager. Tunjukkan bahwa Anda
mampu bekerja se-kualitas Direktur, sebelum Anda menjadi direktur. Jika Anda
bisa begitu, maka jabatan itu tidak akan lari kemana-mana; pasti Anda duluan
yang mendapatkan kesempatan. Andalah
yang kemudian menentukan, mau mengambil kesempatan itu atau tidak.
3. Bangun hubungan yang sehat dengan atasan dan
orang lain. Banyak orang yang kemampuan
teknisnya sangat tinggi namun tidak bisa dipromosi karena tidak memiliki people
skill yang memadai. Ingatlah bahwa promosi bukan sekedar urusan teknis
sehingga hanya mengandalkan faktor teknis saja sering membuat orang kecewa.
Jadi, belajarlah membangun hubungan
yang baik dengan orang-orang di kantor, karena itu adalah salah satu faktor
yang sangat penting bagi karir Anda.
4. Lapang dada jika kolega Anda yang dipilih. Proses seleksi promosi itu nyaris seperti sebuah pertandingan. Ada
kalah, ada menang. Ada gagal, ada berhasil. Banyak orang yang mau bertanding
tapi tidak mau menerima kekalahan. Ketika orang lain yang dipromosi, mereka mutung lalu membuat masalah. Sungguh,
sikap seperti itu hanya merugikan dirinya sendiri. Jika Anda berani mengikuti
proses seleksi promosi, siapkan mental untuk menang atau kalah. Jika menang Anda
siap mengemban tugas. Jika kalah juga Anda siap untuk menerimanya dengan lapang
dada.
5. Tetaplah berpikir dan bersikap positif. Pikiran dan sikap positif memberikan dampak positif bagi diri
sendiri dan orang lain. Anda akan tetap sehat, dan terus berkembang. Seperti
magnet, kedua hal positif itu juga menarik respon positif dari lingkungan atau
orang-orang disekitar Anda. Sebaliknya, jika Anda memenuhi diri dengan pikiran
dan sikap negatif, maka Anda sendiri yang rugi. Orang lain pun tidak akan menaruh
simpati sama sekali, sehingga Anda akan semakin dijauhi. Jadi, berpikir dan
bersikaplah secara positif.
Hasil dari sebuah persaingan bukanlah akhir dari perjalanan
karir Anda. Jika Anda memenangkan persaingan itu, maka Anda harus menunjukkan
bahwa memang Anda pantas mendapatkan promosi itu. Jika tidak, maka Anda akan
diremehkan. Jika Anda kalah bersaing? Perjalanan masih panjang, jadi tenang
saja. Siapkan diri untuk fase persaingan
berikutnya.
Mari Berbagi Semangat! .. Apa kabar ??? .. Llllluaarrr Biasa ..
Catatan Kaki:
Orang-orang yang berfokus kepada kualitas
pribadi tidak
mudah terpengaruh oleh keadaan di luar dirinya. Dipromosi atau tidak, dia
terus saja menempa diri.
-
Phillip Lahm Inc. -
Tidak ada komentar:
Posting Komentar